Sekitar 21 persen orang Amerika lebih sering online dan menghabiskan waktunya di smartphone. Hal ini tentunya tidak baik dan dapat mengganggu kesehatan mental Anda.
Angka tersebut sangat mungkin pula terdapat pula di Indonesia. Penetrasi internet dan penyebaran gadget yang semakin banyak membuat aktivitas online masyarakat di Indonesia juga semakin intens.
Dr. Deepika Chopra, psikologis, mengataan bahwa ada hubungan yang kuat antara emosi negatif dengan intensitas kegiatan menatap layar. “Too much … selengkapnya
Saat ini, sepertinya sedang menjadi trend hal-hal yang berbau bodong di Indonesia. Tapi, di sini kita tidak membahas kisruh APBD bodong yang berawal pada ditolaknya APBD Gubernur DKI Jakarta oleh Mendagri Tjahjo Kumolo.
Kembali ke judul, jika Anda memiliki Fan Page Facebook dan digunakan untuk keperluan bisnis, sepertinya Anda akan melihat penurunan jumlah like (penyuka) pada halaman Anda.
Yap hal ini memang disengaja oleh Facebook karena mereka akan membuang follower … selengkapnya
Kita mungkin mengenal aplikasi internet messenger (IM) Line berkat fitur stickernya. Fitur tersebut ternyata selama ini juga sudah tersedia di Facebook, hanya saja terbatas pada wilayah messaging saja.
Baru-baru ini, Facebook melebarkan penggunaan sticker di situs mereka. Kini, pengguna dapat menggunakan sticker di Timeline dan Groups. Muncul tombol berupa icon wajah tersenyum, dan terletak di samping tombol untuk mengunggah attachment gambar pada kolom komentar.
Salah seorang engineer Facebook menjelaskan bahwa … selengkapnya
Tiap pengguna Facebook aktif tentunya tipikal orang yang juga ingin dikenal oleh orang lain. Tiap status yang ia publish, pastinya ia berharap ada respons balik dari teman-temannya, baik itu komentar serius-santai atau bahkan sekedar “like”.
Konsep dari situs jejaring sosial sendiri adalah bagaimana Anda dan komunitas dapat saling berdiskusi dan saling berbagi. Dari situlah terkadang beberapa content menjadi viral hingga bisa ramai di luar situs jejaring sosial itu sendiri melalui mekanisme … selengkapnya
Yap, judul di atas kira-kira respons teman saya di Facebook ketika saya membagikan artikel mengenai Facebook yang telah membeli perusahaan Whatsapp senilai 19 billion dollar, atau setara Rp 223,6 trilliun. “Ngapain Facebook repot-repot beli Whatsapp, tinggal download aja gratis kok?”.
Asli ngakak sebenernya, respons dengan tipikal seperti ini (membenturkan kenyataan dengan dagelan) biasanya gara-gara terpengaruh aliran PoerStyle (sebuah grup dengan tipikal di atas). Bagi Anda … selengkapnya