Baru-baru ini WhatsApp telah membuat beberapa perubahan pada kebijakan privasinya dan mulai memberikan notifikasi kepada para penggunanya. Pada dasarnya, WhatsApp akan mengolah data Anda dan membagikannya kepada Facebook.
Beberapa dari Anda mungkin merasa sedikit tidak nyaman apabila harus berbagi data dengan Facebook. Hal ini berdampak pada banyaknya orang yang mulai mencari aplikasi alternatif lain, seperti Signal. Tampaknya, cuitan Elon Musk lumayan meng-endorse aplikasi ini (Signal) sehingga pelanggan baru semakin banyak.
Sejak Facebook mengakuisisi WhatsApp, banyak orang bertanya-tanya tentang bagaimana Facebook akan memonetisasi aplikasi gratis tersebut. Hal ini mengingat cukup banyak uang yang dikeluarkan Facebook untuk membeli WhatsApp.
Tahun lalu, sempat ada rencana dari Facebook untuk memperkenalkan iklan di platform WhatsApp. Tetapi sepertinya awal tahun ini Facebook memutuskan untuk membuang ide itu. Alasannya adalah mereka ingin menghindari regulator yang memantau Facebook. Reputasi Facebook yang buruk mengenai privasi pengguna, membuat perusahaan mendapat … selengkapnya
Pernahkah Anda menemukan video di YouTube yang ketika diputar, suaranya tidak terdengar sama sekali? Ini karena video jenis tersebut menggunakan lagu yang memiliki hak cipta. Berbeda dengan Facebook, mereka memiliki kabar baik bagi para penggunanya.
Warner Music Group baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan lisensi dengan Facebook. Ini berarti bahwa pengguna yang mengupload video yang berisi musik dari artis Warner tidak akan ditandai (di-mute).
Kesepakatan dengan Warner … selengkapnya
Kepala Pengembang divisi Facebook Messenger, David Marcus, pada 16 Januari 2018 lalu mengatakan bahwa akan ada penyederhanaan pada aplikasi perpesanan milik mereka. Dalam tulisan di Facebook Notes, David menilai Facebook Messenger kian menjadi tidak tertata dan akan ada upaya penyederhanaan di tahun 2018.
Facebook Messenger memang dinilai telah menyimpang dari nilai-nilai awalnya, yakni menjadi perangkat termudah untuk mengobrol dengan orang-orang tanpa membutuhkan nomor telepon mereka. Ada banyak … selengkapnya
Sekitar 21 persen orang Amerika lebih sering online dan menghabiskan waktunya di smartphone. Hal ini tentunya tidak baik dan dapat mengganggu kesehatan mental Anda.
Angka tersebut sangat mungkin pula terdapat pula di Indonesia. Penetrasi internet dan penyebaran gadget yang semakin banyak membuat aktivitas online masyarakat di Indonesia juga semakin intens.
Dr. Deepika Chopra, psikologis, mengataan bahwa ada hubungan yang kuat antara emosi negatif dengan intensitas kegiatan menatap layar. “Too much … selengkapnya