Benchmark merupakan upaya untuk mengukur sejauh mana hardware Anda dapat bekerja. Hasilnya berupa nilai tertentu yang dapat dikomparasikan dengan berbagai perangkat lainnya. Lazim dilakukan untuk mengetahui kemampuan hardware untuk kemudian menarik kesimpulan.
Kini, benchmark seolah menjadi mekanisme standar bagi para produsen untuk menunjukkan kepada publik tentang kehebatan hardware milik mereka. Hasil benchmark dinilai objektif dan akurat karena dilakukan oleh pihak ketiga dengan parameter terstandar.
Hal ini tentunya menjadi celah bagi produsen nakal untuk mencurangi berbagai software benchmark tersebut, sebagaimana baru-baru ini yang dilakukan oleh Samsung pada smartphone terbaru mereka, Samsung Galaxy S4.
Situs review hardware dan gadget terkemuka melaporkan hal ini. Mereka menyatakan bahwa Samsung menyelipkan beberapa baris program yang dapat meningkatkan nilai hasil benchmark mereka.
Caranya, Samsung menggunakan aplikasi kecil bernama TwDVFSApp.apk untuk meningkatkan clock speed GPU dan CPU hanya pada saat di-benchmark. Beberapa software benchmark yang dapat diakali oleh aplikasi Samsung ini adalah AnTuTu, Benchmark Pi, Linpack, dan berbagai varian dari aplikasi benchmark Quadrant.
Berkat aplikasi kecil tersebut, Samsung dapat memaksa GPU-nya bekerja dari kecepatan standar 480MHz menjadi 532MHz. Namun pada penggunaan aplikasi umum, GPU tetap di kondisi standar. Hal ini memang disengaja untuk meminimalisir tingkat panas pada hardware milik mereka.
Bagaimana pendapat Anda tentang kecurangan yang dilakukan oleh Samsung kali ini?
Leave a Reply