Dulu desas-desus selalu beredar di negara ini jika pemerintah Amerika Serikat selalu memantau aktivitas pergerakan orang banyak. Banyak orang menilai bahwa hal tersebut merupakan sentimen negatif negara Indonesia dengan mayoritas penganut islam terbesar terhadap dunia barat, di mana Amerika selalu menjadi iconnya.
Anggapan omong kosong terlihat sangat masuk akal, mengingat berapa ratus juta orang yang harus dipantau dan dilacak oleh Amerika tiap harinya? Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk memasang alat pelacak pada orang-orang tersebut? Dan yang paling penting, kenapa kita harus disadap, memangnya siapa kita?
Baru-baru ini seorang mantan karyawan CIA membocorkan rahasia penting negara Amerika. Edward Snowden mengungkapkan kepada publik bahwa melalui proyek yang diberi kode nama Prism, Negara Amerika mampu mengambil berbagai data pribadi orang di server Google, Apple, Microsoft, Facebook, dan AOL. Yap, server tersebut merupakan berbagai situs jejaring sosial favorit umat manusia di bumi ini.
Mengapa mengambil data dari situs jejaring sosial? Mungkin Anda harus memperhatikan hal berikut. Facebook selalu bekerja keras untuk memaksa tiap orang memberikan data asli mereka. Upaya tersebut bisa dilihat dari cara Facebook meminta konfirmasi via nomor telepon, pertanyaan cek ulang tiap ada konfirmasi pertemanan, konfirmasi via identifikasi foto, dan lain sebagainya.
Sampai sini mungkin terdengar konyol, mengapa melacak orang via situs jejaring sosial? Menurut saya hal ini malah semakin masuk akal. Pertanyaan bagaimana memasang alat pelacak pada ratusan juta orang terjawab sudah karena ternyata orang-orang tersebut yang membiarkan diri mereka sendiri secara sukarela dilacak oleh Amerika.
Dengan jumlah pengguna di kisaran angka 1 miliar orang, dan mekanisme otentifikasi tiap akun orang yang terdaftar di Facebook (yang telah disebutkan di atas), dapat disimpulkan bahwa Amerika Serikat sudah memegang data 1/7 penduduk bumi. Angka ini baru didapat dari situs Facebook saja, belum lagi dari situs-situs lain.
Microsoft dengan OS propriarti Windows milik mereka, sangat mungkin melakukan apa saja terhadap aktivitas Anda berkomputer (karena Anda tidak mengetahui bagaimana sistem operasi mereka bekerja di belakang). Google mesin pencarinya, mampu menyimpan berbagai query pencarian Anda di internet.
Dalam wawancara terbaru dengan Guardian, Edward menyatakan bahwa ia sendiri tidak membayangkan hal apa yang akan terjadi padanya ke depan. Saat ini ia berada di HongKong, dengan harapan pemerintah Cina mampu melindungi dia dari berbagai upaya ekstradisi untuk membawanya kembali ke Amerika.
Bacaan lebih lanjut:
http://www.guardian.co.uk/world/2013/jun/09/nsa-whistleblower-edward-snowden-why
Leave a Reply