Yap, sebelumnya pihak Microsoft telah mengklaim bahwa Windows 10 merupakan versi terakhir dari sistem operasi Windows. Selanjutnya, pengguna menerima pembaruan terus menerus tanpa ada rilis versi berikutnya. Pada saat itu, Microsoft berupaya mentransisikan dirinya dari perusahaan penjual perangkat lunak OS menjadi penyedia layanan.
Yang diharapkan tentunya adalah uang. Profit akan terus mengalir jika pembeli berlangganan daripada hanya melakukan satu kali pembelian. Walau begitu, transisi sepertinya tidak berjalan mulus sehingga Microsoft terpaksa merilis versi baru dari Windows, yaitu Windows 11.
Selain itu, faktor utama mengapa Microsoft merilis pembaruan versi adalah sebagai berikut:
- Ancaman popularitas Google Chrome OS. OS pesaing Windows ini memiliki keistimewaan, yaitu dapat menjalankan aplikasi Android langsung dari PC/laptop. Peluncuran Windows 11 tentunya memberikan jawaban atas tantangan yang diberikan Chrome OS.
- Trend Penjualan PC terus meningkat sejak pandemi. Microsoft merasa bahwa hal ini dapat menjadi momentum bagi mereka untuk menjadi yang terdepan dengan memberikan produk OS baru.
Namun, ada beberapa detail yang harus diketahui oleh masyarakat luas. Windows 11 pada dasarnya adalah Windows 10. Tentu saja ada antarmuka baru, persyaratan perangkat keras yang lebih besar, dan beberapa perbaikan teknis di sana-sini. Walau begitu, nomor versi internal Windows 11 sendiri adalah “10.0”.
Jika kita lihat versi Windows XP, ia bahkan memiliki 2 versi internal. Berikut ini nomor versi internal Microsoft Windows selama 20 tahun terakhir:
- Windows 2000: 5.0
- Windows XP: 5.1 dan 5.2
- Windows Vista: 6.0
- Windows 7: 6.1
- Windows 8: 6.2
- Windows 8.1: 6.3
- Windows 10: 10.0
- Windows 11: 10.0