Kembali ke masa-masa itu, di mana teknologi belum begitu canggih, aktivitas mencontek biasanya dilakukan siswa dengan cara menulis jawaban di lengannya, menyembunyikannya di dalam pulpen dan tempat pensil, menyimpan secarik jawaban di kaus kaki, dan sebagainya. Namun, akhir-akhir ini, teknologi semakin canggih dan hal ini juga berbanding lurus dengan aktivitas mencontek siswa.
Aktivitas mencontek tentunya memusingkan banyak pihak. Inilah mengapa Bhagat Pre-University College Haveri, India, baru-baru ini menggunakan cara baru “berteknologi rendah” untuk mencegah siswa mencontek. Sayangnya, cara ini terbilang cukup ekstrem. Mereka menggunakan kotak kardus yang diberi lubang di bagian mata dan dipakaikan di kepala siswa ketika mereka mengerjakan tugas.
Benar saja, metode kontroversial ini akhirnya menarik kemarahan orang tua dan pihak berwenang di negara tersebut. Mereka merasa bahwa metode ini akan berdampak pada martabat siswa yang terlibat. Menteri Pendidikan Negara, S. Suresh Kumar, berkata: “Tidak ada yang punya hak untuk memperlakukan siswa selayaknya binatang. Penyimpanganan ini akan ditangani dengan tepat.”.
Kepala Manajemen Sekolah, M.B. Sateesh, mencoba menjelaskan situasi ini, Ia mengeluarkan permintaan maaf dan mengatakan bahwa hal ini adalah uji coba dan sepenuhnya opsional (tidak wajib). Tampak para siswa membawa sendiri kotak tersebut dan tidak semua orang diwajibkan untuk berpartisipasi. Persetujuan orang tua juga diperlukan dalam hal ini.
Sumber:
CNN