Publikasi tulisan tertentu seseorang di sosmed sebenarnya bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut sedang mengalami depresi dan mungkin saja memiliki pikiran negatif atau tidak.
Dalam upaya untuk membantu mengurangi trend negatif, seperti bunuh diri, Universitas Northumbria di Inggris telah membuat inisiatif untuk mempelajari akun media sosial para siswanya untuk mencari tanda-tanda negatif tersebut dan bahkan ikut campur tangan jika dirasa mereka harus.
Dijuluki “Early Alert Tool”, alat ini akan menyisir profil media sosial siswa universitas. Tentunya ia akan memantau privasi para pengguna sosmed di Kampus tersebut. Ketika ia berhasil mengidentifikasi bahwa seorang siswa mengalami fase krisis depresi, alat ini akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada siswa.
Menurut Nicola Dandridge, Kepala Eksekutif Kantor untuk Siswa, “Mengambil tindakan pencegahan untuk meningkatkan kesehatan mental yang baik adalah penting, seperti halnya mengambil pendekatan institusi secara keseluruhan dan melibatkan siswa dalam mengembangkan solusinya. Selain itu, semakin dini kita mengidentifikasi masalah yang berkembang, semakin efektif kita dapat memberikan dukungan penting yang diperlukan.”
Inisiasi dari Universitas bukanlah yang pertama dalam pemanfaatan teknologi untuk membantu mengidentifikasi orang yang mengalami krisis kesehatan mental. Beberapa tahun yang lalu, Facebook mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan alat AI yang akan dapat mendeteksi orang-orang di ambang bunuh diri dan membantu melaporkannya untuk mencegah insiden terjadi.
Sumber:
officeforstudents.org.uk