Perburuan liar mungkin bagi sebagian orang adalah aktivitas yang menyenangkan. Adrenalin dilibatkan dalam perburuan, apalagi jika hewan yang diburu liar. Namun pada dasarnya, kegiatan ini adalah hal yang ilegal.
Setelah selesai melakukan perburuan, tidak ada cara untuk menghidupkan kembali para hewan langka yang sudah mati tersebut. Mereka dibunuh hanya karena sekedar aktivitas hobi, demi memenuhi kebutuhan ego manusia.
Baru-baru ini, Revolve, organisasi non-profit, bekerja sama dengan Intel untuk mengembangkan kamera yang menggunakan AI (kecerdasan buatan) untuk membantu mencegah perburuan liar. Kamera ini dijuluki TrailGuard, yang dapat mengenali pemburu sebelum mereka dapat mendekati binatang.
Kamera AI ini memanfaatkan prosesor Movidius Myriad 2, yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi binatang, kendaraan, dan manusia secara real-time. Tidak seperti sistem lain yang hanya mengandalkan deteksi gerakan untuk mengirim sinyal peringatan, TrailGuard dapat memastikan bahwa benar-benar manusia (pemburu) saja yang diidentifikasi. Hal ini dapat mengurangi jumlah alarm palsu ke pos penjaga.
TrailGuard memiliki ukuran yang cukup kecil, sehingga mempersulit pemburu untuk menemukannya. Ia mudah disembunyikan di sela-sela dahan atau batang pohon karena bentuknya yang nirkabel. Selain itu, ia memiliki daya tahan baterai hingga enam bulan sampai satu tahun.
Sumber:
https://newsroom.intel.com/news/intel-ai-tech-stops-poachers/#gs.nvQUnZwE