Beberapa tahun yang lalu, Synaptics telah mengembangkan perangkat pemindai sidik jari yang tertanam di dalam layar ponsel Android. Berbeda dengan perangkat pemindai sidik jari umumnya yang saat ini beredar, Anda tinggal menempelkan jari Anda di layar untuk melakukan proses autentifikasi (login) ke dalam smartphone.
Kini terungkap dalam event Consumer Electronic Services (CES) 2018 lalu, pabrikan ponsel asal Cina, Vivo, merupakan smartphone pertama yang memanfaatkan teknologi fingerprint dari Synaptics ini. In-Display Fingerprint merupakan fitur utama smartphone Vivo X20 Plus UD.
Adapun spesifikasi dari smartphone ini adalah layar AMOLED berukuran 6,43 inci dengan dukungan Full HD dan resolusi 2160 × 1080 (rasio tampilan 18: 9). Ponsel cerdas ini juga menggunakan prosesor Snapdragon 660 octacore, RAM 4GB, dan kapasitas penyimpanan internal sebesar 64GB. Tak lupa fitur ala pabrikan Cina, yaitu dual SIM juga disematkan pada smartphone ini.
Tersedia pula slot external microSD untuk ekspansi kapasitas tambahan dengan dukungan hingga 256GB. Untuk baterai, Vivo X20 Plus UD memiliki kapasitas 3905mAh. Kamera depan dan belakang masing-masing memiliki megapiksel sebanyak 5MP dan 12MP.
Sensor sidik jari diletakkan di bagian depan-bawah layar. Saat jari pengguna menyentuh area yang ditentukan, cahaya akan dipancarkan melalui piksel AMOLED untuk membaca dan memvalidasi sidik jari. Teknologi in-display fingerprint ini jelas tidak dapat memanfaatkan layar LCD konvensional.
Tertarik? Pre-order sudah dibuka di Cina dengan harga ¥3598 atau sekitar $569 US. Untuk pembeli dari Indonesia sepertinya harus bersabar paling tidak hingga dua bulan ke depan.