Mungkin Anda akan mengira kalau Apple dengan produk iPhone X-nya menyebabkan trend baterai tanam (non-removeable) digunakan secara mainstream di berbagai perangkat smartphone yang beredar sekarang.
Dugaan itu mungkin saja terjadi. Tapi, ada banyak alasan mengapa penggunaan baterai tanam menjadi demikian lumrah di era sekarang ini (ingat, kita sudah memasuki tahun 2018).
Beberapa pengguna mungkin ada yang merasa panik dan tidak nyaman dengan kondisi seperti ini. Misalnya, kerusakan pada baterai akan berdampak pada penggantian utuh unit smartphone dengan model baterai tanam. Adapun pada model baterai removeable, penggantian dapat dilakukan secara mandiri. Cukup pergi ke gerai pulsa sebelah yang menjual baterai (biasanya dari merk pihak ketiga).
Tapi, ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk segera move on dari hal-hal jadul tersebut 😆 . Berikut ini adalah beberapa alasan yang membuktikan bahwa ponsel pintar dengan rancangan baterai tanam dinilai lebih baik.
- Desain premium
Penggunaan baterai tanam akan membuat produsen smartphone lebih mudah bereksperimen dengan bentuk desain smartphone. Mereka tidak perlu dipusingkan dengan material plastik yang bisa dibuka-tutup oleh penggunanya. - Anti-air
Baterai tanam akan membuat perlindungan terhadap penyedia sumber daya smartphone menjadi lebih aman. Bentuknya yang ditanam di dalam memungkinkan produsen memberi perlindungan ekstra, tanpa harus memperhitungkan aspek dibongkar-pasang oleh penggunanya. - Memberi ruang untuk perangkat lain
Karena sudah ditanam di dalam, produsen bebas menyusun tata ruang yang tepat untuk smartphone yang mereka jual. Mereka tidak perlu dipusingkan untuk membuat area terbuka yang biasanya disediakan untuk smartphone dengan baterai removeable. - Inovasi rancangan bentuk baterai
Tanpa mempertimbangkan aspek bongkas-pasang tadi, produsen bebas bereksperimen dengan bentuk baterai yang akan mereka gunakan untuk smartphone. Hal ini memungkinkan pembuatan smartphone dengan rancangan super tipis.