Perlakuan dan uji coba terhadap virus HIV terus berkembang dari waktu ke waktu, seiring sejak ditemukannya virus tersebut berdekade yang lalu. Hasil deteksi terhadap virus tersebut belum dapat langsung terlihat, paling tidak beberapa minggu (kurang lebih 5 minggu) setelah virusnya bekerja.
Kini ada kabar yang cukup menggembirakan mengenai deteksi virus HIV. Sekelompok peneliti dari Spanish National Research Council (CSIC) telah mengembangkan alat biosensor yang memungkinkan pendeteksian terhadap virus HIV berlangsung lebih cepat.
Chip yang digunakan dalam alat biosensor tersebut menggunakan gold nanoparticles yang menargetkan partikel antigen dari virus yang dikenal sebagai p24. Partikel ini merupakan partikel paling umum dari virus HIV (the outer shell) dan jumlahnya lebih dari 2000 salinan dalam setiap virus HIV. Hal ini membuat partikel p24 menjadi target ideal untuk pendeteksian.
Chip dari CSIC mampu menentukan partikel dalam darah yang mengandung virus secara lebih cepat. Hanya butuh waktu 4 jam dan 45 menit untuk mendeteksi keberadaan dari virus HIV. Pendeteksian yang cepat tentunya akan meningkatkan tingkat harapan hidup bagi para penderita HIV.
Saat ini, para ilmuwan CSIC tersebut sedang mencoba mendapat persetujuan FDA (Food and Drugs America) dan ditargetkan dalam lima tahun ke depan perangkat mereka akan siap digunakan secara massal dan siap digunakan untuk kondisi pasien HIV sesungguhnya, bukan hanya sekedar uji lab semata.