Baru-baru ini Kementrian bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia meluncurkan situs Revolusi Mental yang beralamat di revolusimental.go.id.
Yang menjadi kontroversi adalah anggaran pembuatan website tersebut yang mencapai 140 miliar rupiah, namun tidak sebanding dengan fitur dan content yang ada di dalamnya.
Belum lagi “aib” yang terbilang cukup fatal di mana website menggunakan hosting di server shared yang berujung pada habisnya bandwidth website tersebut. Hal ini menyebabkan website tidak bisa diakses oleh pengunjung.
Beberapa netizen di forum Kaskus menelaah dan menemukan kejanggalan-kejanggalan dari website tersebut. Berikut ini beberapa point yang berhasil kami rangkum.
- Shared Hosting
Cukup fatal rasanya situs sekelas kementrian menggunakan server shared. Ini berarti, di dalam server tersebut juga tercakup beberapa situs lain yang menumpang bersamaan. Menggunakan shared hosting memiliki keterbatasan, baik itu dari segi bandwidth maupun sumber daya CPU dan RAM. - Engine situs CMS WordPress+Themes
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan engine WordPress. Hanya saja, CMS WordPress lebih spesifik kepada platform blogging (walau dapat dikembangkan lebih lanjut). Penggunaan CMS lain yang lebih multifungsi dinilai netizen lebih baik.
Themes tidak memiliki brand khusus dan diduga memiliki kesamaan dengan themes yang digunakan pada situs Presiden Amerika Barack Obama, termasuk penggunaan slider javascript dan tombol donasi. Terdapat pula bug pada desain, di mana teks overlapping dengan gambar. - Sosial Media Mentah
Mungkin karena terburu-buru, semua tautan menuju ke berbagai situs jejaring sosial (Facebook, Twitter, dan Instagram) dibuat atas nama “rm”. Cukup fatal karena tautan tersebut justru mengarah ke akun sosmed milik orang lain.
Saat ini website sedang dinonaktifkan dan muncul sebuah halaman permintaan maaf karena server overloaded dan sedang dipindahkan.
Baca lebih lanjut:
http://www.kaskus.co.id/thread/55daa33a1a9975062a8b4570/menteri-puan-maharani-luncurkan-situs-revolusimentalgoid/