Manusia biasanya memandang semut sebagai hewan yang jorok dan kotor karena habitatnya berada di tanah, tempat gelap, dan lembab. Anda pun mengira bahwa semut hanya sekedar hewan dan ia akan buang air besar/kecil di mana saja, di tempat mereka lewat atau berdiam.
Tapi, tampaknya Anda harus menyingkirkan anggapan jorok tersebut. Adalah Tomer Czaczkes dan timnya yang merupakan peneliti dari Universitas Regensburg, Jerman, berhasil menemukan fakta menarik bahwa semut selalu menyimpan kotoran yang mereka buang ke suatu tempat khusus. Kita anggap saja itu toiletnya 😆 .
Caranya, tim peneliti memberi pewarna makanan pada makanan semut (gula). Selanjutnya setelah semut memakan makanan tersebut, akan terlihat kotoran hasil olahannya (tahi semut) berwarna sama seperti makanan.
Mulanya memang kotoran tersebut terletak sembarang, tergantung di mana semut mengeluarkannya. Namun setelah beberapa saat, semua kotoran yang berwarna tersebut telah berada di pinggir sarang mereka. Percobaan ini dilakukan pada 21 koloni semut kebun hitam (Lasius niger).
Para peneliti berhasil mengambil kesimpulan bahwa alasan semut menata kotorannya adalah agar tidak mengundang bakteri dan penyakit ke dalam sarangnya. Sebagian besar semut yang tidak aktif akan terus tinggal di dalam sarangnya. Jadi, mereka membutuhkan iklim sarang yang higienis untuk menjaga kelangsungan hidup mereka dengan menempatkan kotoran mereka di tempat lain di luar sarangnya.
Sumber:
- http://news.nationalgeographic.com/news/2015/02/150218-ants-toilets-insects-animals-bathroom-science/
- http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0118376