Tiap pengguna Facebook aktif tentunya tipikal orang yang juga ingin dikenal oleh orang lain. Tiap status yang ia publish, pastinya ia berharap ada respons balik dari teman-temannya, baik itu komentar serius-santai atau bahkan sekedar “like”.
Konsep dari situs jejaring sosial sendiri adalah bagaimana Anda dan komunitas dapat saling berdiskusi dan saling berbagi. Dari situlah terkadang beberapa content menjadi viral hingga bisa ramai di luar situs jejaring sosial itu sendiri melalui mekanisme pertemanan dan berbagi di situs jejaring sosial.
Adalah Arham Kendari, seorang penulis humor, jurnalis, blogger, dan juga pembuat karikatur. Baru-baru ini postingan foto yang ia terbitkan di Facebook menjadi trend karena banyak dibagikan oleh orang banyak. Yang membuat foto tersebut menjadi menarik adalah, anak Arham di dalam foto sedang berpose memegang kertas bertuliskan syarat yang diajukan oleh sang ayah agar ia dapat memperoleh kado ulang tahunnya yang keempat.
Arham sendiri cukup populer di dunia maya. Di tahun 2007-an, ia merupakan kaskuser aktif dan rajin membuat berbagai modifikasi gambar dengan tema-tema lucu menggunakan software Photoshop dan dipost ke Kaskus. Setelah bekerja di koran pun ia masih melanjutkan kebiasaannya tersebut, namun dengan tema-tema yang lebih luas dengan sindiran satir dan jahil namun penuh kelucuan.
Dari pengalamannya di situs Facebook, paling banyak ia hanya memperoleh 200 likes untuk post “jahil” yang ia publish. Dari situlah ia memberikan syarat kepada anaknya agar dapat memperoleh 500 likes untuk gambar yang ia post di Facebook. Jika target tercapai, Arham akan memberikan kado yang paling diimpikan oleh sang anak, yaitu kasur anak dengan tema Hello Kitty.
Di luar dugaan, ternyata foto yang ia share satu hari sebelum hari ulang tahun anaknya ternyata mendapat respons yang luar biasa dari para pengguna Facebook. Jauh melampaui target 500 like sebagaimana yang diperkirakan oleh sang bapak sebagai sesuatu hal yang mustahil. Hingga tulisan ini dibuat, foto tersebut sudah di-like hingga 2600-an orang.
Kronologi lebih lengkap bisa dilihat di tautan berikut:
http://m.kompasiana.com/post/read/637705/2/jangan-main-main-dengan-jempol-saya-korbannya.html