“Welcome to Indonesia, Google!”
Yap, ucapan tersebut pantas kita berikan kepada Google setelah insiden yang baru-baru ini terjadi di Bogor, Jawa Barat. Mobil Google Maps milik mereka berjenis Subaru bernomor plat B 1523 PAE yang dikemudikan oleh Sulthan menabrak angkutan kota (angkot).
Takut di massa (dikeroyok ramai-ramai oleh masyarakat sekitar), Sulthan melarikan diri dan naasnya malah menyebabkan insiden tabrakan lainnya sehingga pada akhirnya mobil Subaru tersebut terpaksa berhenti setelah menabrak truk.
Kepala bagian komunikasi Google Indonesia, Vishnu K. Mahmud, membenarkan kejadian tersebut namun saat ini ia belum bisa memberikan pernyataan apapun karena saat ini pihak Google Indonesia masih menunggu penyelidikan.
Yang menjadi persoalan adalah soal kultur Indonesia, di mana masyarakat beringas dapat memberikan sanksi lebih cepat daripada KPK sekalipun. Budaya main hakim di tempat itulah yang mendorong Sulthan terpaksa melarikan diri ketika menabrak angkot.
Kepanikan justru menyebabkan kecelakaan yang melibatkan mobil lain, namun untung saja tidak ada korban jiwa dalam peristiwa naas tersebut. Tindakan Sulthan mungkin saja terlihat memalukan untuk perusahaan sekelas Google. Namun, ia tentu saja menyadari bahwa bisa saja ia menjadi sasaran amuk massa dan bahkan bisa berujung pada kematian.
Inilah Indonesia, kultur beringas kian terpupuk seiring meningkatnya perilaku korup di berbagai bidang. Anda tentunya pernah melihat kejadian yang lebih parah terjadi di Cina, di mana anak kecil korban tabrakan tidak dipedulikan oleh orang yang lalu lalang.
Sumber foto dari:
http://www.kaskus.co.id/thread/52316b9e8227cf667f000001/tabrak-lari-mobil-google-streetview-kabur/