Perusahaan BlackBerry tampaknya mengalami masa yang buruk, terkait dengan peluncuran BlackBerry dengan OS 10 beberapa saat yang lalu. Akibat penjualan yang sepi pada quartal pertama tahun 2013 di tingkat global, BlackBerry terpaksa melakukan pengurangan tenaga kerja demi mengurangi margin kerugian dari perusahaan.
Berdasarkan info dari juru bicara BlackBerry, 250 orang karyawan yang dirumahkan tersebut berasal dari fasilitas product-testing BlackBberry di Waterloo Ontario, Kanada. Divisi tersebut merupakan pendukung perusahaan bidang penelitian dan pengembangan.
Jumlah itu sendiri, jika dirata-ratakan hanya sekitar 2% dari jumlah keseluruhan karyawan BlackBerry yang berjumlah 13.000 orang. Belum dapat dikatakan tekanan yang besar bagi Blackberry, terlebih mereka masih memiliki konsumen yang cukup loyal di Indonesia.
Bagaimana pendapat Anda dengan putusan BlackBerry kali ini? Tampaknya OS terbaru yang dijanjikan memiliki berbagai inovasi dan kemudahan belum sanggup untuk mengembalikan nama baik perusahaan sebagai salah satu raksasa di industri smartphone.