Jika Anda membuka penelusuran internet dengan kata kunci “pembuatan website murah”, Ada ratusan entry yang menawarkan jasa pembuatan website murah. Harganya bervariasi, mulai dari Rp.50ribu hingga puluhan juta rupiah. Di sini tentunya Anda akan bertanya-tanya, kenapa harganya bisa bervariasi seperti itu. Mengapa ada harga yang sangat murah, atau mungkin Anda mengira ada yang memasang harga terlalu mahal (overpriced)?
Sebelum mengurai kenapa bisa muncul harga yang bervariasi seperti itu, kita harus mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk membuat website. Yang jelas, biaya yang dikeluarkan untuk infrastruktur pembuatan website saja bisa lebih dari Rp.50ribu, dengan rincian sebagai berikut:
- Domain, merupakan alamat dari situs Anda. Harga per tahunnya Rp.100ribu, dan harus diperpanjang untuk tiap tahunnya jika Anda ingin terus menggunakan.
- Server hosting, untuk paket shared sebagai paket awal website, harga per tahunnya bisa mencapai Rp100-200ribu. Jika website direncanakan akan memiliki traffic yang tinggi, paket hosting bisa lebih mahal lagi.
- Biaya koneksi internet, listrik, dan komunikasi dengan klien, kurang lebih Rp.200ribu
Di sini kita bisa melihat bahwa paling tidak total infrastruktur untuk pembuatan website bisa mencapai Rp.500ribu. Jika ada yang membuka harga di bawah itu, otomatis ada apa-apanya. Beberapa hal bisa dikorbankan untuk menekan harga, semisal pemilihan hosting yang oversell (pemakaian di luar kapasitas) dan domain gratisan.
Mengorbankan server dan domain bisa berdampak fatal. Server yang tidak tangguh akan berdampak pada website yang tidak reliable. Jika server tidak tangguh, ketercapaian website pada pengunjung jadi terhambat karena akses yang lambat. Tidak hanya itu, mesin pencari (Google-Bing) akan sukar mengindeks website yang tidak reliable sehingga hasil pencarian akan menjadi buruk.
Penggunaan domain gratisan juga sangat tidak disarankan bagi Anda yang ingin membuat website. Tidak ada kontrol penuh dari Anda, dan bahkan traffic yang sudah susah payah Anda bangun bisa hilang begitu saja diambil oleh perusahaan yang memberikan. Contoh kasus terbaru adalah layanan (sub) domain co.cc yang tiba-tiba saja mematikan layanan milik mereka.