Yahoo membuat putusan yang cukup menghebohkan dengan mengeliminasi opsi kerja dari rumah bagi para karyawannya. Alasannya, kerja dari rumah mengorbankan rasa kebersamaan dalam perusahaan. Putusan ini diharapkan dapat meningkatkan daya kolaborasi dan komunikasi di antara para karyawan Yahoo.
Putusan ini tak pelak menimbulkan banyak kontroversi. Dengan sedemikian canggihnya media komunikasi sekarang (tentunya dengan mind-set yang berbeda jauh dengan perusahaan di Indonesia), memaksa pekerja untuk datang ke kantor terbilang konyol. Mungkin Anda beranggapan bahwa tidak ada kontrol dari atasan untuk kerja Anda, namun evaluasi sekaligus kontrol bisa dilakukan melalui ketercapaian target tanpa perlu kedatangan fisik dari karyawan.
Kepala sumber daya dari Yahoo, Jackie Reses, mengatakan bahwa kecepatan dan kualitas kerja sering dikorbankan ketika karyawan bekerja dari rumah. Untuk meningkatkan rasa kebersamaan dalam perusahaan, para karyawan harus bertemu secara fisik.
CEO Yahoo, Marissa Mayer, juga melihat bahwa sebagian besar karyawan Yahoo yang bekerja di rumah di bidang customer service, pemasaran, dan engineering tidak efektif. Atas dasar itulah Yahoo mengeluarkan kebijakan tersebut. Bagaimana pendapat Anda mengenai strategi Yahoo kali ini?