Berbagai produk Chromebook sudah beredar di pasaran, dan tentunya dengan iming-iming harga murah. Baru-baru ini, Acer rilis Chromebook C270, notebook murah seharga $199 dengan sistem operasi ChromeOS.
Harga segitu memang sangat murah, terlebih dengan spesifikasi prosesor Intel Celeron dengan daya tahan baterai hingga 8,5 jam. Chromebook Acer juga dibekali RAM sebesar 2GB serta penyimpanan internal sebanyak 16GB. Mata Anda juga akan dimanjakan dengan layar 11.6-inch beresolusi 1,366 x 768.
Spesifikasi hardware memang cukup menggiurkan. Anda mungkin mengira bisa saja mengganti OS bawaan dengan OS Windows. Namun, ternyata tidak sesederhana itu. Chromebooks didesain berbeda dengan laptop pada umumnya. Ada keamanan berlapis yang disiapkan oleh Google sehingga modifikasi tidak bisa langsung dilakukan begitu saja.
Sejauh ini, baru sistem operasi Ubuntu Linux saja yang bisa dipasangkan ke Chromebook. Itu pun tidak menggunakan metode instalasi seperti pada PC/laptop umumnya. Ini semua karena keterbukaan dari Linux itu sendiri, sehingga modifikasi software memungkinkan Ubuntu dipasang di dalam Chromebook.
Instalasi Linux sendiri terdiri dari dua metode. Metode pertama sebagai OS yang berdampingan dengan Chromebook dan metode kedua sebagai OS dualboot yang dipilih ketika pertama kali komputer dinyalakan. Keduanya dikembangkan oleh developer yang berbeda. Selengkapnya mengenai instalasi Ubuntu Linux ke dalam Chromebook, dapat dilihat di situs berikut.
Jadi, ketika Anda memutuskan membeli Chromebook, pastikan spesifikasi software memang sesuai untuk kebutuhan Anda. Siapkah Anda mengetik menggunakan Google Docs dan menjalankan video dengan player khusus Chromebook? Yang lebih buruk, siapkah Anda dengan kompatibilitas hardware yang Anda miliki, semisal printer dan scanner?