Layanan Adbrite Ditutup Februari 2013

Berita mengejutkan datang dari adBrite, layanan pertukaran iklan yang menghubungkan antara advertiser (pengiklan) dan publisher (penerbit). Baru-baru ini, perusahaan mengirimkan email pemberitahuan mengenai penghentian layanan milik mereka terhitung mulai 1 Februari 2013. Jika Anda mengenal program Google Adsense, Kumpul Blogger, atau id-BlogNetwork, maka adBrite merupakan penyedia layanan sejenis.

Perusahaan menghubungkan para pengiklan yang menawarkan produk/jasa kepada para penerbit iklan melalui website/blog. Pengiklan membayar perusahaan agar mau mengiklankan produk mereka, sementara publisher dibayar karena telah menerbitkan lewat website/blog mereka. Dengan ditutupnya layanan adBrite, monopoli program sejenis kini semakin mantap dipegang oleh Google Adsense.

Kendala bagi perusahaan pengelola jasa seperti ini adalah, biasanya jumlah publisher lebih banyak dari pada jumlah advertiser. Hal ini berdampak pada kecilnya pembayaran yang bisa dilakukan oleh perusahaan kepada para publisher. Sementara Google melalui program Adword-nya, terus dipercaya oleh advertiser berkat cara mengiklan yang efektif melalui jaringan milik mereka sendiri (serp page, adsense, dsb).

Tidak ada pengumuman lebih lanjut dari website milik mereka, hanya melalui email kabar yang dikirim kepada para pelanggan. Beberapa situs penyedia berita teknologi informasi juga sudah menjelaskan mengenai ditutupnya layanan adBrite ini, seperti TechCrunch dan posting beberapa member. Tampaknya kita harus berharap banyak kepada Microsoft atau Yahoo untuk membuat layanan sejenis.

Read More

Bagaimana Cara Mata Bekerja

Pertanyaan yang menarik bukan? Kita sering menggunakan indera kita yang satu ini. Namun, pernahkah kita mencoba mencari tahu bagaimana mata kita melihat, bagaimana indra kita yang satu ini mampu mengidentifikasi berbagai citra yang ada di sekitarnya?

Jika diibaratkan, mata kita memiliki fungsi yang sama dengan kamera. Namun, mata manusia memfokuskan cahaya pada membran sensitif yang disebut retina, bukan film. Dari retina inilah berjuta-juta syaraf merekam informasi yang ditangkap untuk kemudian diterjemahkan pada bagian otak manusia.

Jika dirinci lebih lanjut, mata terdiri dari berbagai organ yang saling bekerja sama. Bagian paling luar adalah kornea, yang merupakan struktur transparan di depan mata. Kornea berfungsi untuk memusatkan cahaya yang masuk. Di belakangnya, terdapat pigmen membran yang disebut iris.

Di antara kornea dan iris terdapat ruang yang berisi cairan transparan yang disebut humor aquous. Iris memiliki pembukaan melingkar yang dapat membesar dan berkontraksi, disebut sebagai pupil. Gerakan pupil (membesar dan berkontraksi) tergantung pada jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.

Di belakang pupil terdapat lensa, yang dikelilingi oleh otot siliar. Otot ini memegang kunci utama dalam penglihatan. Ketika otot siliar rileks, mereka menarik dan meratakan lensa sehingga mata dapat melihat benda dalam jarak jauh. Untuk melihat jarak dekat, otot siliar berkontraksi dan membuat lensa jadi tebal.

Sumber:
Singapore National Eye Center

Read More

Wireless Router Terkecil di Dunia dari Asus

Umumnya, wireless router memiliki dimensi sebesar buku saku tebal. Biasanya ada di pojokan ruang dan dilupakan oleh semua orang, selama ia bisa melayani akses jaringan di ruangan tersebut. Tapi jika Anda memiliki ruang terbatas, Anda dapat melihat produk wireless mobile dari ASUS berikut ini.

Pada event CES 2013 kemarin, Asus menampilkan produk wireless router milik mereka. Ukurannya sangat kecil, hanya sebesar flashdisk dengan berat keseluruhan 25 gram. Wireless ini memiliki dukungan hardware 802.11 b/g/n, sebuah port ethernet, dan bisa dicolok ke PC/laptop via koneksi USB 2.0 atau 3.0 port.

Router ini diberi nama ASUS WL-330NUL, dengan dimensi sebesar 65 x 20 x 15mm. Merupakan solusi bagi yang selalu mobile karena dapat dibawa kemana-mana menggunakan koneksi USB sebagai power-nya. Belum ada keterangan lebih lanjut akan dilepas dikisaran harga berapa, namun pre-order baru dibuka Februari mendatang.

baca lebih lanjut:
http://www.slashgear.com/asus-offers-worlds-smallest-router-called-wl-330nul-17265688/

Read More

Mengapa Anda Butuh Website

Internet merupakan salah satu tools yang layak Anda eksplorasi lebih lanjut di era modernitas seperti sekarang ini. Dengan menguasai internet, berarti Anda selangkah lebih maju ketimbang para pesaing bisnis Anda. Tidak percaya? Saya akan menceritakan pengalaman saya, sekaligus membuktikan bahwa tulisan di atas benar, atau paling tidak Anda bisa jadikan perhitungan.

Waktu itu saya mencari cetak foto kanvas berukuran besar. Saya pergi mencari-cari di seputaran Kelapa Gading, namun ternyata tidak menemukan satu pun. Sempat menemukan toko Fuji di daerah Kelapa Gading, tapi ternyata hanya melayani cetak digital foto berukuran kecil saja. Saya memang tidak mencari detail saat itu, hanya sekedar melihat kiri-kanan ruko-ruko di pinggir jalan.

Akhirnya, saya membuka internet dan menggunakan mesin pencarian. Biasanya orang menggunakan Google, dan memang segala sesuatu bermula dari situs sederhana ini. Sebuah website dengan antar muka depan berupa logo besar perusahaan, dan di bawahnya tersedia kolom pencarian. Saya masukkan di sana kata kunci; “cetak foto kanvas murah”, dan Google segera menunjukkan keajaibannya.

Google menunjukkan beberapa entry tentang perusahaan yang menyediakan jasa cetak foto kanvas. Tidak hanya sekedar penyedia, saya juga memperoleh keterangan rinci mengenai harga bingkai sekaligus tahapan dalam produksi, seperti tambahan lapisan pada kanvas atau diberi lapisan kaca biasa. Di sana kita sebagai pembeli juga bisa melakukan riset, dan tidak sembarang memilih berdasarkan harga yang murah.

Pilihan saya akhirnya jatuh ke sebuah toko di daerah Tebet. Segera saya datangi tempatnya dan melakukan pemesanan. Setelah dua hari, barang yang saya pesan sudah selesai, sesuai dengan masa kerja yang mereka janjikan pada website mereka. Beberapa foto pada slide juga memuat hal yang serupa, bingkai yang mengkilap dan tekstur kanvas yang sesuai dengan selera saya

… (bersambung)

Read More

Hampir Separuh Android Menggunakan Versi Gingerbread

Januari 2011 kemarin, Android berhasil merajai sistem operasi mobile, menyingkirkan Apple dengan iOS, Nokia dengan Symbian, serta Blackberry. Pada saat itu, Android versi Gingerbread (2.3.3 s.d. 2.3.7) merajai berbagai smartphone dan tablet. Kini sudah dua tahun berlalu, Gingerbread masih merajai pasar dengan angka market share sebanyak 47.4%.

Angka tersebut menempatkan Gingerbread sebagai OS terbanyak yang digunakan di berbagai perangkat mobile. Menyusul di belakangnya, Ice Cream Sandwidch dengan perolehan sebanyak 29.1% dan Jelly Bean (paling anyar) mengambil angka 10.2%. Froyo yang dirilis pada Mei 2010 mengambil angka 9%, dan sisanya ditempati oleh Honeycomb, Eclair, dan Donut, masing-masing sebanyak 1.5%, 2.4%, dan 0.2%.

Data tersebut diperoleh dari statistik Google Play, sampai dengan tanggal 3 Januari 2013. Versi terkini (Jelly Bean) belum tentu diminati oleh para developer handset, dan rata-rata mereka tetap membiarkan handset yang sudah keluar dibiarkan menggunakan versi lama. Bisa dikatakan, Gingerbread merupakan Windows XP ketika pengguna enggan beralir ke Vista sebelum akhirnya keluar Windows 7.

ROM Cooker (peracik OS unofficial) juga tidak bisa langsung begitu saja mengupgrade handset mereka dengan racikan ROM mereka sendiri. Semenjak vendor handset tidak merilis driver hardware, sangat sulit menciptakan versi Jelly Bean unofficial dari handset bawaan dengan OS Gingerbread. Beberapa vendor ada yang mengupgrade versi Android mereka, namun tidak semua.

Read More