Intel memang berada di atas angin sebagai produsen chip prosesor, terlebih-lebih setelah AMD menyatakan menyerah di persaingan prosesor dekstop. Namun ada wilayah yang belum bisa dikuasai Intel hingga sekarang, yakni prosesor untuk kategori mobile, seperti smartphone dan tablet.
Yang menguasai wilayah ini adalah prosesor ARM yang dikenal sebagai chip prosesor dengan performa tinggi namun tetap irit konsumsi sumber daya. Atas dasar itu, Intel mengembangkan prosesor Intel Atom generasi berikutnya yang diberi kode nama Clover Trail. Prosesor Atom ini diharapkan dapat menghilangkan ketergantungan vendor terhadap prosesor ARM.
Namun sayang, pernyataan Intel baru-baru ini mengatakan bahwa Intel Atom Clover Trail tidak akan mendukung sistem operasi Linux. Peruntukkan dari prosesor ini sepertinya hanya untuk tablet Windows RT, sebuah pesanan khusus dari Microsoft untuk mengunci prosesor ini agar tidak digunakan oleh OS lain.
Clover Trail pada dasarnya tetap menggunakan teknologi x86 (prosesor desktop) yang telah dioptimalisasi sedemikian rupa agar lebih hemat sumber daya dan dapat digunakan perangkat mobile. Logikanya, OS Linux seperti Android dapat menggunakan prosesor ini. Namun, Intel sepertinya menempatkan penghalang buatan agar tidak dapat menggunakan Linux.
Namun sepertinya, para hacker Linux tetap akan mencoba mengakali hal ini dan melihatnya sebagai tantangan. Begitu chip ini dirilis di pasaran, pekerjaan untuk mem-port ke Linux akan dimulai oleh para enthusiast hardware modding. Sebuah tantangan tersendiri setelah Intel menyatakan tidak akan memberikan dukungan untuk komunitas Linux.
Sumber:
http://www.theinquirer.net/inquirer/news/2205462/idf-intel-says-clover-trail-will-not-work-with-linux