Motorola setelah dipersenjatai oleh Google kini semakin tajam. Melalui produk Droid Razr Maxx, Motorola dengan operasi Android mencoba unjuk gigi. Seolah menambal celah dari versi lama Droid Razr yang dinilai memiliki banyak kekurangan, versi Droid Razr Maxx memberikan berbagai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh seri sebelumnya.
Pada seri sebelumnya (Droid Razr), konsumsi batre sangat buruk. Penggunaan secara intens akan menghabiskan daya dalam waktu 4 jam 30 menit saja. Pada seri Drod Razr Maxx, smartphone ini bertahan hingga hampir dua kali lipatnya, yakni 8 jam 15 menit. Penggunaan intens termasuk menelpon, browsing dengan 3G dan WiFi, melihat video, dan kerjaan lainnya.
Menggunakan layar berukuran 4.3-inch dengan tipe Super AMOLED Advanced qHD, smartphone ini mampu menghasilkan resolusi sebesar 960×450. Dibekali dengan prosesor Dual-core 1.2GHz, menjadi jaminan berbagai task akan berjalan mulus di sistem Android 2.3.5 (Gingerbread). Fitur 4G LTE yang dibenamkan akan menjadi alat utama koneksi internet masa depan di Indonesia.
Urusan multimedia Droid Razr Maxx tidak perlu diragukan lagi. Kapasitas 32GB merupakan upgrade signifikan dari seri sebelumnya yang cuma 16GB. Ukuran ini akan memuat hasil jepret Anda dengan kamera kamera utama sebesar 8MB pixel dan 1.3MB untuk kamera depan akan menunjang aktivitas multimedia.
Tidak hanya soal batre dan fitur, seri Maxx juga menyempurnakan ukuran lama Razr. Sebelumnya body handphone dirancang lebar, namun dengan ukuran ketebalan yang tidak nyaman dalam genggaman. Dengan berat 18 gram dan ketebalan 1.89 milimeter, Razr Maxx terasa lebih mantap di telapak tangan.
(techcrunch)