Tidak banyak orang yang bisa sukses mempertahankan bahasa pemrograman milik mereka di dunia. Guido van Rossum merupakan salah seorang yang sukses memperkenalkan dan mempopulerkan bahasa pemrograman yang ia buat, Python. Ketenaran Python bukan main-main, proyek besar NASA bahkan mempergunakan bahasa pemograman ini.
Bahasa Python pertama kali dirilis pada tahun 1991, dan terus meraih kepopuleran di dunia IT. Berbagai perusahaan besar menggunakan bahasa Python, seperti CERN, Yahoo!, dan Google. Nama terakhir ini merupakan tempat Guido menghabiskan masa kerjanya selama kurang lebih tujuh tahun.
Google merupakan tempat kerja idaman semua orang. Gaji yang “wah” serta bonus yang melimpah, belum lagi manajemen yang menyenangkan disertai fasilitas yang memadai, semuanya digunakan untuk tetap memelihara kreativitas para karyawan Google. Namun, hal itu sepertinya sudah cukup bagi Guido.
Dalam postingan Guido terbaru di akun Google+ miliknya, ia menjelaskan bahwa tanggal 8 Desember kemarin merupakan hari terakhir ia bekerja di Google. Selanjutnya, ia akan melanjutkan karirnya bersama Dropbox, penyedia layanan penyimpanan berbasis komputansi awan (cloud storage).
Pihak Dropbox mengatakan bahwa Guido dan komunitas Python sudah banyak membantu menyelesaikan berbagai persoalan terkait di pengembangan Dropbox yang berbasis Python. Dropbox memilih Python karena dipandang mampu menjembatani keragaman OS, selain keutamaannya berupa fleksibilitas dan kesederhanaan.
Anda dapat membaca lebih lanjut berita kepindahan ini di blog Dropbox di alamat:
https://tech.dropbox.com/2012/12/welcome-guido/