Anda mungkin teringat prosesor Intel 386 DX di awal tahun 90-an. Di kampus-kampus, prosesor ini biasanya dikombinasikan dengan sistem operasi Windows 3.1 dan menjadi mesin kerja utama tukang rental ketik dan print. Seiring berkembangnya zaman, komputer dengan prosesor ini dipinggirkan, menjadi billing wartel dan manajemen sistem parkir berbasis MSDOS.
Prosesor Intel 386 pertama kali diluncurkan di tahun 1986, dan di tahun 1991 menyusul kernel Linux dari Linus Torvalds pertama kali diluncurkan. Keduanya merupakan pasangan yang serasi, dan Linux terus menyokong teknologi 386 ketika Intel pada tahun 2007 memutuskan menghentikan pengembangan teknologi tersebut. Linux menjadi penyelamat bagi mesin-mesin tua yang dianggap tidak mampu menjalankan OS lain dari Windows atau Mac.
Pada 12 Desember kemarin Linus Torvalds memutuskan untuk menghentikan pengembangan teknologi 386, dua hari berselang setelah kernel 3.7 dirilis. Alasannya, butuh kerja extra untuk melakukan inovasi pada kernel demi kompatibilitas teknologi kernel yang telah usang. Ini berarti, PC jadul dengan prosesor 386 tidak lagi dapat mem-boot kernel Linux terkini.
Namun Anda tidak perlu khawatir. Berbagai PC sejak era Pentium (1-IV) telah menggunakan teknologi 486 ke atas. Penghentian dukungan ini tidak akan berdampak banyak pada pengguna desktop dengan spesifikasi terkini. Jika Anda masih menggunakan PC kelas jadul tersebut, tetap gunakan kernel versi lama agar komputer Anda bisa tetap berjalan.
Baca lebih lanjut:
http://www.geek.com/articles/chips/linux-drops-support-for-intels-386-processors-20121212/