FBI menutup situs Megaupload dan menangkap beberapa petinggi dan karyawan perusahaan tersebut. Perusahaan dituduh melakukan kejahatan berupa pelanggaran konten file yang memiliki hak cipta. Megaupload membayar pengguna untuk mengunggah konten ilegal dan mempublikasikan link konten itu ke pengguna lain di seluruh dunia. Metodenya, member akan menerima bonus uang jika konten yang mereka upload sangat populer, dan biasanya selalu file yang melanggar hak cipta. Posisi traffik Megaupload sendiri berada di urutan ke 13 sebagai situs yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Dengan adanya pihak ketiga yang mengupload file-file ilegal tersebut, Megaupload tidak perlu mempublikasikan link mereka untuk memikat pengguna lain datang ke situs mereka. Pasal ini bisa dibilang pasal karet karena tidak semua pengguna meng-upload file bajakan. Megaupload sendiri pada dasarnya merupakan situs penyimpanan dan berbagi file, sekarang bagaimana member yang memanfaatkan situs tersebut untuk keperluan mereka. Sistem reward yang ditawarkan memang memikat, tapi semua kembali kepada pengguna yang mengupload filenya.
Atas peristiwa ini, hacker beraksi dengan menyerang situs pemerintah. Salah satu situs yang berhasil diserang adalah Departemen Keadilan Amerika Serikat hingga lumpuh tidak bisa diakses oleh pengunjung. Hacker mengatakan bahwa serangan ini adalah serangan terbesar yang melibatkan 5635 partisipan. Walau FBI mengatakan bahwa penutupan situs ini tidak ada kaitan dengan isu RUU SOPA, para hacker sepertinya sudah terlanjur panas. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak akan berhenti sampai di situ saja (menyerang situs Departemen Keadilan AS), target berikutnya adalah situs milik FBI.