Setelah menyatakan menyerah di perburuan gelar prosesor kencang, AMD kini berharap banyak bisa berjaya di pasaran perangkat mobile. Tapi hal tersebut juga sepertinya tidak terbilang mudah. Pasalnya, ARM selama bertahun-tahun telah merajai wilayah ini dan dipercaya sebagai otak dari perangkat tablet dan ponsel pintar. Tidak hanya ARM, Intel pun perlahan-lahan mulai memasuki wilayah mobile dan menggandeng beberapa produsen mobile.
Intel mungkin gerah dengan penetrasi perangkat tablet bertenaga ARM, sehingga mereka meluncurkan konsep khusus komputer mobile yang mengusung segala kelebihan yang tidak dimiliki oleh tablet. Konsep tersebut diberi nama Ultrabook dengan spesifikasi khusus seperti ukuran yang tipis dan tidak berat, hemat sumber daya namun tetap bertenaga, performa cepat dengan SSD, dan harga “khas” di kisaran $1000-1500.
AMD cukup jeli melihat kelemahan konsep Ultrabook milik intel. Harga yang mahal dan VGA yang standar akan menjadi sandungan penyebaran Ultrabook di masyarakat. Itu sebabnya pada ajang CES 2012 di Las Vegas, AMD memamerkan produk bernama “Ultrathin” yang disiapkan untuk menjadi saingan Ultrabook dari Intel. Ultrathin memiliki spesifikasi hardware yang tinggi dengan chip bernama Trinity (dual core atau quad core).
Menggabungkan arsitektur mikroprosesor x86 dengan teknologi proses 32 nanometer (teknologi Buldozer), Ultrathin juga dibekali kartu grafis terintegrasi yang mendukung Microsoft DirectX 11. Selain itu, Ultrathin cuma memerlukan konsumsi daya sebesar 17 watt, sama dengan spesifikasi Ultrabook. Ini semua demi memenuhi kebutuhan mobile prosesor hemat energi, sebagaimana yang didengung-dengungkan oleh Intel pada konsep Ultrabook mereka.
Soal harga, Manajer Pemasaran AMD Raymond Drumbeck mengatakan bahwa Ultrathin akan dilepas di kisaran harga $500 (sekitar 4,5 juta rupiah). Harga murah ini menjadi celah bagi AMD untuk mencuri target pasar Ultrabook yang masih lesu karena harganya yang terlampau tinggi. Spesifikasi yang ditekan mungkin dari perangkat penyimpanan yang akan menggunakan harddisk konvensional, ketimbang SSD yang masih terlalu mahal.