Bagi para web desainer, Microsoft Internet Explorer 6 (IE6) merupakan momok terbesar. Javascript yang berat serta output CSS yang berantakan menjadi gangguan untuk membuat web terlihat rapi di perambah ini. Meski banyak orang yang beralih ke Firefox atau Chrome, IE6 tetap masih digunakan oleh beberapa orang. Tentunya dengan berbagai alasan.
Penyebab utama masih banyak digunakannya IE6 karena ia merupakan perambah bawaan (default) dari sistem operasi Microsoft Windows XP. Walau kini dukungan dari Microsoft telah dihentikan dan beralih ke Windows 7, masih banyak pengguna Internet yang masih menggunakan Windows XP. Umumnya keengganan meng-upgrade dikarenakan keterbatasan hardware dan software yang tidak kompatibel dengan Windows 7.
IE6 yang dulu sempat merajai dunia perambah laman web kini telah menemui tanda-tanda akhir dari perjalanannya. Youtube sejak Maret 2010 telah menghentikan dukungannya terhadap IE6. Sebelumnya di tahun 2009, Facebook telah melakukan langkah serupa. Kini menyusul pula platform blog WordPress yang juga tidak lagi mendukung IE6, sejak diluncurkan versi 3.2 (2011).
Selain “jelek” pada dukungan javascript dan CSS, IE6 juga tidak dapat lagi mengadopsi teknologi terbaru dalam dunia web, yakni HTML 5 dan CSS 3. Memang selayaknya broser yang sudah satu dekade berada di dunia internet, harus di”mati”kan. Semuanya demi masa depan teknologi perambah web yang lebih baik.