Perusahaan AntiVirus Sophos melakukan riset pada flashdisk milik penumpang kereta yang tertinggal di wilayah Metro Raya Sidney, Australia. Hasilnya, 66% flashdisk yang ditemukan ternyata mengandung mallware (virus, worm, trojan, dan sebagainya). Analisis dilakukan pada 50 stik USB dengan ukuran antara 256MB sampai 8GB.
Selain mengandung mallware, USB stick yang ditemukan tidak dienkripsi. Ini berarti file bisa langsung dilihat “telanjang bulat” ketika dicolok ke komputer. Sebagaimana kita ketahui, banyak skandal foto panas artis ditemukan pada perangkat storage, baik itu di handphone atau laptop dalam keadaan yang tidak terenkripsi.
Lagipula di kalangan masyarakat Indonesia, belum ada kebiasaan untuk mengenkripsi data yang ada di dalam flashdisk. Perlindungan privasi paling-paling cuma sebatas mengompress file tertentu dengan format RAR dan diberi password. Selama ini kita memang tidak pernah peduli hal ini.
Ngomong-ngomong soal privasi, flashdisk yang dianalisa oleh Sophos tersebut diperoleh secara legal melalui proses lelang yang diselenggarakan oleh perusahaan Rail Corporation New South Wales. Artinya flashdisk-flashdisk tersebut tidak lagi bertuan.
Yang menarik dari hasil ini, sebagian flashdisk yang mengandung mallware ternyata digunakan pada sistem operasi Mac OS X. Asumsi didasarkan pada tipe format penyimpanan dan tipe file data yang digunakan dalam flashdisk tersebut.
Jadi, Anda jangan beranggapan bahwa flashdisk yang digunakan oleh para pengguna OSX bersih dari virus. Tetap lakukan pemeriksaan data menggunakan antivirus jika Anda menggunakan OS Windows.